owntheaddress.com – 5 tren kecantikan Gen Z 2025 diprediksi mendominasi pasar, didorong kritisnya generasi muda terhadap isu lingkungan, kesehatan, dan inovasi teknologi – berdasarkan pemaparan CEO Martha Tilaar Group, Dr. Kilala Tilaar, di Innovation Award In-Cosmetics Global dan Cosmoprof Worldwide. Sebagai contoh, tren ini fokus vegan, natural, cruelty-free, clean beauty, dan recyclable, dengan konsep sustainability, wellness & wellbeing, AI technology, serta diagnose technology sebagai pendorong utama. Selain itu, Gen Z (lahir 1997-2012) prioritaskan produk efektif multifungsi yang aman untuk kulit sensitif di iklim tropis seperti Indonesia. Dengan demikian, pasar kecantikan global capai US$200 miliar 2025, naik 60% dari K-Beauty. Oleh karena itu, artikel ini sajikan 5 tren populer, deskripsi, alasan, dan tips ikuti 2025.
5 Tren Kecantikan Gen Z 2025: Vegan & Tech-Driven
1. Produk Vegan dan Cruelty-Free
Pertama-tama, Gen Z pilih produk bebas bahan hewani dan uji coba pada hewan. Sebagai contoh, serum vegan seperti The Ordinary Niacinamide (Rp150.000) atau lip balm cruelty-free dari The Body Shop. Selain itu, alasan: 70% Gen Z hindari brand non-ethical (Nielsen 2025). Dengan demikian, manfaat: Kulit bebas iritasi, ramah lingkungan kurangi karbon footprint. Oleh karena itu, tips: Cek label “Leaping Bunny” atau “Vegan Society”. Akibatnya, pasar vegan beauty naik 25%.
2. Clean Beauty dengan Bahan Natural
Kedua, tren clean beauty tanpa paraben, sulfat, silikon – fokus bahan alami organik. Sebagai contoh, masker beras I’m From Rice (Rp200.000) atau pelembap Make P:Rem (Rp250.000). Selain itu, alasan: 65% Gen Z sensitif alergi, prioritaskan transparansi ingredient. Dengan demikian, manfaat: Kulit sehat tanpa residu kimia. Oleh karena itu, tips: Beli di Sociolla, cek EWG Skin Deep rating. Akibatnya, brand lokal seperti Martha Tilaar naik 40%.
3. Teknologi Encapsulated Active Delivery
Ketiga, kemajuan tech bahan baku dengan “delivery system” encapsulated active – active ingredient kapsul rilis tepat sasaran. Sebagai contoh, serum COSRX Peptide Booster (Rp300.000) atau masker Mediheal Ampoule. Selain itu, alasan: Efektif 2x lipat, cocok kulit tropis berminyak. Dengan demikian, manfaat: Penetrasi kulit lebih dalam, hasil cepat. Oleh karena itu, tips: Pilih dengan AI diagnose app seperti L’Oréal Perso. Akibatnya, inovasi K-Beauty dominasi 60%.
4. Sustainability & Recyclable Packaging
Keempat, kemasan ramah lingkungan recyclable, reusable, atau biodegradable. Sebagai contoh, botol susu muka The Ordinary dari plastik daur ulang (Rp100.000). Selain itu, alasan: 80% Gen Z tolak plastik sekali pakai (McKinsey 2025). Dengan demikian, manfaat: Kurangi sampah, etis. Oleh karena itu, tips: Pilih brand Lush zero-waste atau refill station. Akibatnya, pasar eco-beauty US$22 miliar.
5. Wellness & Personalization with AI
Kelima, personalisasi via AI diagnose kulit, app scan wajah kasih rekomendasi. Sebagai contoh, Perfect Corp YouCam Makeup app gratis + serum custom L’Oréal Rp400.000. Selain itu, alasan: Gen Z suka tailor-made, 50% pakai AI skincare. Dengan demikian, manfaat: Efektif tanpa trial-error. Oleh karena itu, tips: Gunakan app L’Oréal Perso printer serum. Akibatnya, tren wellness naik 35%.
Dampak Tren untuk Indonesia
5 tren kecantikan Gen Z 2025 dorong pasar lokal. Sebagai contoh, Martha Tilaar: “Gen Z kritis lingkungan, brand adaptasi vegan natural”. Selain itu, impor K-Beauty 60% pasar, tapi lokal naik 25%. Dengan demikian, isu ramah lingkungan makin disorot, kurangi plastik 20%. Oleh karena itu, beli di Sociolla untuk kurasi. Akibatnya, kecantikan inklusif 2025.
5 tren kecantikan Gen Z 2025: Vegan clean beauty. Oleh karena itu, tech encapsulated. Sebagai contoh, sustainability AI. Selain itu, wellness personal. Dengan demikian, ramah lingkungan. Akibatnya, glowing 2025!























































