Etika Kerja Fashion Italia: Pelajaran dari Istituto di Moda Burgo Indonesia

Etika Kerja Fashion Italia

owntheaddress.com – Etika kerja fashion Italia, yang mendorong kesuksesan merek seperti Gucci, Prada, dan Versace, menekankan kesopanan, ketelitian, dan dedikasi untuk kesempurnaan. Selain itu, Istituto di Moda Burgo Indonesia, dalam perayaan 14 tahunnya pada 21 Agustus 2025 di Kota Tua Jakarta, memperkenalkan nilai-nilai ini ke Indonesia. Profesor Biagio Belsito dan Direktur Jenny Yohana Kansil menyoroti pentingnya attitude, seperti berbicara sopan dan menyerahkan gunting dengan benar, untuk membentuk profesional mode berkualitas. Kemudian, Burgo Indonesia bertujuan membawa Italian know-how untuk menang di pasar lokal, menggabungkan etika kerja fashion Italia dengan kreativitas Indonesia.

Konteks Etika Kerja Fashion Italia

  • Warisan Mode Italia: Italia, pusat mode dunia, menghasilkan merek ikonik seperti Gucci, Valentino, dan Prada. Sebagai contoh, kesuksesan mereka berasal dari etika kerja fashion Italia yang mengutamakan kualitas dan profesionalisme .
  • Misi Burgo Indonesia: Pertama-tama, Istituto di Moda Burgo Indonesia, berdiri sejak 2011, memperkenalkan etika kerja fashion Italia ke Indonesia. Selanjutnya, perayaan 14 tahun di Kota Tua Jakarta pada 21 Agustus 2025 menegaskan komitmen ini .
  • Relevansi Lokal: Selain itu, etika kerja ini relevan untuk pasar fashion Indonesia, yang tumbuh 8,5% per tahun (proyeksi 2025: Rp 400 triliun), menuntut standar global untuk bersaing dengan brand seperti Biyan .

Inti Etika Kerja Fashion Italia

  • Kesopanan sebagai Fondasi:

    • Biagio Belsito menegaskan, etika kerja fashion Italia berpusat pada attitude. Misalnya, di Italia, pekerja mode menggunakan bahasa orang ketiga untuk hormat, seperti “Buongiorno, come posso aiutarla?” alih-alih langsung “Apa kabar?”.
    • Jenny Yohana Kansil menirukan Belsito: “You have to speak polite.” Akibatnya, cara berbicara sopan jadi kunci di rumah mode seperti Valentino.

  • Ketelitian dalam Detail:

    • Sebagai contoh, cara menyerahkan gunting (pegangan ke penerima, bukan ujung) mencerminkan etika dan keselamatan. Jenny bercanda, “Do you wanna kill me?” jika diserahkan sembarangan.
    • Selanjutnya, ketelitian terlihat pada pola pakaian, diukur hingga milimeter untuk kesempurnaan (perfezione), berbeda dengan standar “cukup baik” di Indonesia.

  • Fokus pada Aksi:

    • Di rumah mode Italia, perajin bekerja dengan minim bicara, fokus pada hasil. Sebaliknya, Jenny mencatat, beberapa pekerja Indonesia cepat puas dengan kualitas standar.
    • Kemudian, Burgo Indonesia ajarkan disiplin ini melalui pelatihan intensif, seperti menjahit haute couture dengan standar Gucci .

Peran Pendidikan dalam Etika Kerja Fashion Italia

  • Biagio Belsito: Guru dan Maestro:

    • Belsito, yang pernah bekerja untuk Valentino dan Dolce & Gabbana, melihat mengajar sebagai panggilan. Misalnya, ia berkata, “Jika murid tidak mengerti, itu bukan karena mereka bodoh, tapi saya yang salah menjelaskan.”
    • Selain itu, ia adaptasi metode pengajaran untuk memastikan siswa paham, menanamkan etika kerja fashion Italia seperti kesabaran dan ketelitian.

  • Istituto di Moda Burgo Indonesia:

    • Pertama-tama, sekolah ini latih >2.000 alumni sejak 2011, banyak yang bekerja di brand lokal seperti Cotton Ink atau internasional seperti Zara.
    • Kemudian, kurikulumnya (pattern making, sewing, fashion design) mengintegrasikan etika kerja fashion Italia melalui proyek nyata, seperti kolaborasi dengan Jakarta Fashion Week .
    • Pada perayaan 14 tahun, Belsito pamerkan desain songket Bali, gabungkan estetika Italia dan Indonesia, tunjukkan adaptasi budaya.

Penerapan Etika Kerja Fashion Italia di Indonesia

  • Tantangan Lokal:

    • Sebagai contoh, siswa Indonesia kreatif namun sering kurang disiplin ketat ala Italia, seperti ketepatan waktu atau perhatian pada detail jahitan.
    • Akibatnya, Burgo Indonesia fokus pada pelatihan intensif untuk tingkatkan standar, menargetkan pasar ASEAN yang kompetitif.

  • Dampak Industri:

    • Selanjutnya, etika kerja fashion Italia membantu desainer Indonesia bersaing di pasar global, seperti melawan brand Thailand atau Singapura.
    • Misalnya, alumni Burgo yang bekerja di brand lokal seperti Sapto Djojokartiko telah terapkan ketelitian Italia dalam koleksi mereka .

  • Visi Burgo:

    • Jenny Yohana Kansil menegaskan, “We want to bring the Italian know-how to Indonesia and win the local market.” Terakhir, Burgo incar posisi sebagai pelopor pendidikan mode di Indonesia, saingi sekolah seperti ESMOD Jakarta.

Cara Belajar Etika Kerja Fashion Italia

  • Kursus di Burgo Indonesia:

    • Pertama-tama, program tersedia: Fashion Design (1 tahun, Rp 50–80 juta), Pattern Making (6 bulan, Rp 30–50 juta), Short Courses (2 bulan, Rp 10–20 juta).
    • Selanjutnya, kontak via www.burgoindonesia.com, Instagram @burgofashionid, atau WhatsApp +62 811-999-012. Lokasi: Jakarta, Surabaya, Yogyakarta. Pendaftaran 2025 dibuka Oktober.

  • Inspirasi Global:

    • Sebagai contoh, tonton dokumenter Made in Italy: The Fashion Story di Netflix untuk lihat proses rumah mode Italia.
    • Kemudian, ikuti akun Instagram @gucci atau @prada untuk inspirasi desain.

  • Event Mode:

    • Terakhir, hadiri Jakarta Fashion Week (Januari 2026) di Kota Tua Jakarta untuk lihat karya alumni Burgo. Tiket: Rp 100.000–500.000 via Loket.com.

Kesimpulan

Etika kerja fashion Italia, yang menekankan kesopanan, ketelitian, dan dedikasi, jadi kunci kesuksesan merek seperti Gucci dan Prada. Selain itu, Istituto di Moda Burgo Indonesia, dalam perayaan 14 tahunnya pada 21 Agustus 2025 di Kota Tua Jakarta, bawa nilai ini untuk latih desainer lokal. Kemudian, Biagio Belsito dan Jenny Yohana Kansil soroti pentingnya attitude—dari bahasa hormat hingga fokus pada aksi—untuk capai standar global. Terakhir, dengan pelatihan intensif dan adaptasi budaya, Burgo Indonesia siap menang di pasar lokal dan global, menjadikan etika kerja fashion Italia inspirasi bagi desainer muda Indonesia.